Perbedaan mesin diesel dan mesin bensin

Perbedaan mesin diesel dan mesin bensin. Mulai dari proses pembakaran, efisiensi bahan bakar, torsi, tenaga, suara, getaran, perawatan dan
Perbedaan mesin diesel dan mesin bensin

Review mesin mobil

Membandingkan mesin bensin dan diesel bisa diumpamakan seperti membandingkan minuman teh dan kopi. Keduanya memiliki karakteristik masing-masing yang khas, menciptakan basis penggemarnya sendiri-sendiri.

Tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk secara mutlak. Kedua mesin ini ditemukan hampir bersamaan, meskipun mesin bensin memulai sejarahnya sedikit lebih awal pada tahun 1885 oleh Karl Benz.

Mesin diesel adalah mesin yang memanfaatkan kompresi tinggi untuk menyalakan bahan bakar tanpa busi, menghasilkan torsi yang kuat dan efisiensi bahan bakar yang tinggi.

Cara kerja mesin diesel melibatkan komponen khusus seperti injector dan pompa bahan bakar tekanan tinggi serta memerlukan perawatan rutin dengan oli mesin diesel yang tepat untuk menjaga performanya. Di sisi lain, mesin bensin menggunakan busi untuk memicu pembakaran, menawarkan performa yang halus dan responsif.

Memahami perbedaan ini membantu kita dalam memilih jenis mesin yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi kita. Berikut adalah perbedaan utama antara mesin bensin dan diesel

Informasi tambahan:

Mesin Diesel vs Mesin Bensin

Proses Pembakaran

Mesin Bensin: Menggunakan busi untuk memicu pembakaran campuran udara dan bahan bakar. Bensin dari tangki dipompa oleh fuel pump menuju mesin lewat injector.

ECU kemudian mengatur debit bensin yang disemprotkan injector sesuai kebutuhan berkendara lewat respon pedal gas.

Bensin masuk ke ruang bakar dan dipicu oleh busi yang menghasilkan bunga api, menghasilkan ledakan yang mendorong piston bergerak ke bawah. Proses ini menghasilkan putaran crankshaft yang diteruskan ke transmisi dan roda.

Mesin Diesel: Tidak menggunakan busi untuk pembakaran. Udara masuk melalui intake dan dipanaskan oleh kompresi tinggi.

Minyak diesel dipompa dan disemprotkan ke ruang bakar, di mana suhu tinggi akibat kompresi menyebabkan bahan bakar menyala secara otomatis.

Proses ini menghasilkan ledakan yang mendorong piston ke bawah, menghasilkan putaran crankshaft yang diteruskan ke transmisi dan roda.

Efisiensi Bahan Bakar

Mesin Bensin: Umumnya memiliki efisiensi bahan bakar yang lebih rendah dibandingkan mesin diesel. Mesin bensin membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk menghasilkan tenaga yang sama.

Selain itu, pembakaran di mesin bensin cenderung kurang efisien karena proses pembakaran yang lebih cepat dan kurang kompresi.

Mesin Diesel: Lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar. Mesin diesel menghasilkan lebih banyak energi dari jumlah bahan bakar yang sama dibandingkan mesin bensin.

Hal ini karena kompresi yang lebih tinggi meningkatkan efisiensi pembakaran, memungkinkan penggunaan bahan bakar yang lebih hemat.

Torsi dan Tenaga

Mesin Bensin: Cenderung menghasilkan tenaga yang lebih tinggi pada putaran mesin yang lebih tinggi. Mesin bensin biasanya memiliki redline yang lebih tinggi (hingga 7500-9000 RPM), sehingga cocok untuk kendaraan yang memerlukan kecepatan tinggi dan akselerasi cepat. Namun, torsi yang dihasilkan pada putaran rendah biasanya lebih rendah dibandingkan mesin diesel.

Mesin Diesel: Menghasilkan torsi yang lebih tinggi pada putaran rendah. Ini membuat mesin diesel sangat cocok untuk kendaraan yang memerlukan daya dorong besar pada kecepatan rendah, seperti truk dan bus.

Mesin diesel mencapai torsi puncak pada putaran mesin yang lebih rendah (sekitar 2000 RPM), membuatnya lebih efisien untuk membawa beban berat.

Suara dan Getaran

Mesin Bensin: Cenderung lebih halus dan kurang bergetar dibandingkan mesin diesel. Suara mesin bensin lebih senyap dan getarannya lebih minimal, sehingga memberikan kenyamanan lebih bagi pengemudi dan penumpang.

Mesin Diesel: Lebih berisik dan bergetar lebih kuat. Suara khas “knocking” pada mesin diesel dapat terdengar lebih keras, terutama pada model yang lebih tua atau tanpa teknologi peredam suara modern.

Getaran yang dihasilkan juga lebih terasa, meskipun teknologi modern telah banyak mengurangi hal ini.

Harga dan Perawatan

Mesin Bensin: Biasanya lebih murah baik dalam hal harga pembelian maupun biaya perawatan. Kendaraan dengan mesin bensin cenderung memiliki harga yang lebih rendah dibandingkan kendaraan dengan mesin diesel. Selain itu, biaya perawatan dan suku cadang untuk mesin bensin umumnya lebih murah.

Mesin Diesel: Kendaraan dengan mesin diesel biasanya lebih mahal. Mesin diesel memerlukan komponen yang lebih kuat untuk menangani tekanan dan kompresi yang lebih tinggi, sehingga biaya produksinya lebih tinggi.

Biaya perawatan dan suku cadang juga cenderung lebih mahal, meskipun mesin diesel terkenal lebih tahan lama.

Emisi

Mesin Bensin: Menghasilkan emisi yang lebih rendah dibandingkan mesin diesel, terutama dalam hal partikel dan nitrogen oksida (NOx).

Namun, emisi karbon dioksida (CO2) dari mesin bensin bisa lebih tinggi karena efisiensi bahan bakarnya yang lebih rendah.

Mesin Diesel: Menghasilkan emisi partikel dan NOx yang lebih tinggi, yang berkontribusi pada polusi udara dan masalah kesehatan. Namun, emisi CO2 dari mesin diesel biasanya lebih rendah karena efisiensi bahan bakarnya yang lebih baik.

Regulasi emisi yang ketat telah mendorong pengembangan teknologi untuk mengurangi emisi dari mesin diesel.

Kesimpulan

Baik mesin bensin maupun mesin diesel memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan dan preferensi pengguna.

Mesin bensin menawarkan kehalusan, kecepatan tinggi dan biaya awal yang lebih rendah. Mesin diesel, di sisi lain, menawarkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik, torsi yang kuat dan ketahanan yang lebih lama.

Tidak ada yang superior secara mutlak dan keputusan akhir bergantung pada karakteristik mesin yang diinginkan pengguna.